BBLKL Tingkatkan Pengelolaan Biorepository Melalui Pendampingan Bersama Biobank FK-KMK UGM

Salatiga, 16 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas pengelolaan biorepository yang etis, aman, dan berstandar global, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan (BBLKL) Salatiga menyelenggarakan kegiatan pendampingan teknis dengan menghadirkan tim dari Biobank FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam peningkatan mutu tata kelola fasilitas penyimpanan biosampel dan data, khususnya untuk koleksi vektor dan hewan pembawa penyakit yang menjadi andalan BBLKL—salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, Akhmad Saiku, S.KM, M.Sc.PH, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung sebagai bagian dari transformasi laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) menuju tier lima, serta upaya menjadikan BBLKL sebagai laboratorium rujukan nasional.

drh. Aryo Ardanto, Kepala Instalasi Biorepository BBLKL, menjelaskan bahwa saat ini fasilitas telah dilengkapi dengan cold chain storage, sistem Laboratory Information Management System (LIMS) internal, dan koleksi taksidermi referensi. Namun demikian, pihaknya menilai masih diperlukan penyempurnaan standar operasional prosedur (SOP) dan integrasi manajemen koleksi yang lebih sistematis dan etis.

Tim Biobank FK-KMK UGM yang dipimpin oleh jajaran teknis dan manajerial menyampaikan hasil observasi lapangan serta rangkaian saran strategis, di antaranya:

  • Penguatan infrastruktur dan keamanan fisik–digital, termasuk penerapan sistem monitoring suhu terintegrasi dan pelindung risiko kebocoran data.

  • Manajemen koleksi berbasis klasifikasi risiko dan spesies, guna meningkatkan efisiensi dan keterlacakan.

  • Perencanaan jangka menengah, meliputi roadmap pengembangan kapasitas SDM, standarisasi dokumentasi etik, dan digitalisasi pengelolaan.

Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas institusi untuk membangun sistem biorepository nasional yang dapat menunjang riset, pengambilan kebijakan, serta sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis vektor dan zoonosis.

Lebih luas lagi, inisiatif ini mendukung pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:

  • SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui pemantauan penyakit berbasis data koleksi biologis dan hewan vektor.

  • SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan penguatan laboratorium dan sistem informasi modern.

  • SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim, mengingat banyaknya vektor penyakit yang berkaitan langsung dengan perubahan iklim dan lingkungan.

  • SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, lewat kolaborasi antara institusi akademik dan pemerintah untuk membangun sistem data dan biorepository nasional yang kokoh dan berkelanjutan.

Dengan dukungan teknis dari Biobank FK-KMK UGM, diharapkan BBLKL Salatiga dapat menjadi salah satu pionir dalam pengembangan biorepository sektor kesehatan lingkungan di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring regional pengendalian penyakit menular dan berbasis lingkungan.


Kontributor: F. Linda Tri P