Diskusi Rencana Kolaborasi Riset: Membangun Sinergi Kolaborasi Riset
Setelah melakukan kunjungan ke berbagai fasilitas riset di Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), Prof. Ganesan Karthikeyan, MBBS, MD, DM, M.Sc., melanjutkan agenda dengan diskusi mendalam mengenai rencana kolaborasi riset. Diskusi ini melibatkan Departemen Jantung dan Kedokteran Vaskular serta berbagai tim riset di FK-KMK UGM, termasuk Tim Biobank, Tim Health and Demographic Surveillance System (HDSS), Tim Peneliti Rheumatic Heart Disease, dan Tim Laboratorium Riset Terpadu.
Kegiatan dimulai dengan presentasi yang disampaikan oleh Prof. Ganesan, di mana beliau memperkenalkan biorepository dari Translational Health Science and Technology Institute (THSTI) di India. Dalam presentasinya, ia menjelaskan berbagai riset yang sedang berlangsung di THSTI, yang mencakup bidang kesehatan ibu dan anak, penelitian vaksin, tuberculosis, mikrobiologi, imunobiologi, penemuan obat, serta layanan pengembangan klinis. Selain itu, Prof. Ganesan juga menyoroti pentingnya pusat matematika dan biologi komputasi, serta desain dan diagnostik biologis yang menjadi bagian integral dari penelitian yang dilakukan oleh TSTI.
Dalam diskusi tersebut, Prof. Ganesan menjelaskan potensi berbagai studi yang dapat dikerjakan dan dikembangkan bersama antara kedua institusi. Beliau mengemukakan ide-ide inovatif yang dapat diimplementasikan melalui kolaborasi, termasuk penelitian multidisipliner yang dapat memberikan kontribusi signifikan dalam bidang kesehatan global.
Tim Biobank, yang diwakili oleh dr. Ery Kus Dwianingsih, Ph.D., Sp.PA (K), menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap diskusi ini. Mereka menyambut baik peluang untuk berbagi pengetahuan dan sumber daya, serta meningkatkan kapasitas penelitian di Indonesia. Diskusi ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran ide dan strategi yang dapat memperkuat penelitian kesehatan di kedua negara.
Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan akan tercipta proyek penelitian yang tidak hanya relevan secara lokal, tetapi juga berkontribusi pada pemecahan masalah kesehatan yang lebih luas di tingkat internasional.
Kata kunci : SDGs 3, 4 dan 17
Kontributor: F. Linda Tri P dan Efri Kurniawan
Diskusi Jejaring Biobank Indonesia: Upaya Penyusunan RPMK untuk Penguatan Regulasi dan Insentif Biobank
Pada hari Jumat, 19 Juli 2024, berlangsung diskusi penting yang diadakan oleh Jejaring Biobank Indonesia. Diskusi ini melibatkan perwakilan dari beberapa institusi terkemuka di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Rumah Sakit Kanker Dharmais, dan Universitas Gadjah Mada. Mereka berkumpul untuk membahas rancangan Peraturan Menteri Kesehatan (RPMK) yang mengatur tentang Teknologi Kesehatan, khususnya terkait Biobank.
Dalam pertemuan tersebut, diskusi berlangsung secara produktif dan mencakup berbagai aspek penting. Mulai dari penetapan tujuan yang ingin dicapai, identifikasi aspek-aspek yang perlu diatur, hingga penentuan arahan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penyusunan RPMK. Pertemuan ini ditutup dengan sejumlah kesimpulan dan rekomendasi yang dihasilkan dari diskusi tersebut.
Kesimpulan:
- Registrasi Biobank Penting: Kesimpulan utama yang disepakati adalah pentingnya registrasi Biobank, terutama sepanjang RPMK disusun dengan tujuan pembinaan.
- Konten yang Harus Dimuat dalam RPMK: Beberapa elemen yang harus dimuat dalam RPMK mencakup:
- Insentif: Diberikan dalam bentuk perlindungan hukum, pengembangan sistem yang lebih baik, peningkatan kerjasama, pembinaan untuk pendanaan yang terdaftar di Kementerian Kesehatan, alokasi dana, penguatan SDM, dan pengembangan fasilitas.
- Sanksi: Harus ada kewajiban yang memiliki tujuan yang jelas untuk memastikan kepatuhan.
- Harmonisasi Regulasi: Tidak boleh ada tumpang tindih dengan peraturan lain yang berkaitan dengan Biobank, termasuk regulasi terkait stem cell atau terapi.
- Registrasi yang Berkelanjutan: Pentingnya registrasi Biobank sepanjang fungsi pembinaan berjalan, dengan insentif sebagai pendorong tambahan.
Rekomendasi:
- Definisi yang Jelas tentang Biobank: Penting untuk memperjelas definisi Biobank karena fasilitas ini merupakan bagian dari sistem kesehatan, pendidikan, dan riset yang harus terdaftar dan memiliki izin resmi.
- Insentif dari Pemerintah: Pemerintah disarankan untuk memberikan insentif dalam bentuk penguatan SDM dan fasilitas bagi Biobank yang terdaftar secara resmi.
Diskusi ini mencerminkan keseriusan berbagai pihak dalam membangun regulasi yang kuat dan efektif untuk mendukung perkembangan Biobank di Indonesia. Hasil dari pertemuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi penyusunan kebijakan yang lebih baik, yang tidak hanya memberikan perlindungan tetapi juga mendorong inovasi dan kolaborasi dalam bidang bioteknologi di Indonesia.
Kata Kunci SDGs:
SDGs 3, 4, dan 17
Kontributor:
F. Linda Tri Pramatasari
Biobank FK-KMK UGM Bergabung dalam Inisiatif 10×10 Network yang Dipimpin Universitas Colorado

Zoom Meeting Biobank FK-KMK UGM dengan 10×10 Colorado
Biobank Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) baru saja terlibat dalam kegiatan global penting yang dinamakan 10×10 Network, sebuah inisiatif yang dikoordinasikan oleh Universitas Colorado, Amerika Serikat. Keterlibatan Biobank FK-KMK UGM dalam proyek ini bertujuan untuk memajukan harmonisasi data dan spesimen, terutama dalam konteks kesiapsiagaan terhadap pandemi yang mungkin terjadi di masa depan.
Proyek 10×10 Network ini memiliki fokus utama pada biobank yang mengkhususkan diri pada penyimpanan dan pengelolaan spesimen terkait infeksi. Dengan adanya harmonisasi ini, biobank dari berbagai negara akan siap untuk saling bertukar spesimen dan data ketika dibutuhkan, khususnya jika terjadi pandemi yang memerlukan respon cepat dan terkoordinasi.
Pendekatan yang digunakan dalam proyek ini tergolong unik. Sepuluh biobank dari berbagai negara, termasuk Biobank FK-KMK UGM, diikutsertakan dalam inisiatif ini untuk menjadi percontohan. Selama tiga tahun ke depan, setiap biobank akan berkesempatan untuk menukarkan hingga 10 spesimen beserta data terkait dengan biobank lainnya dalam jaringan ini. Pertukaran ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap biobank memiliki akses terhadap spesimen yang relevan dan berkualitas tinggi, yang akan sangat penting dalam upaya penelitian dan pengembangan respons kesehatan global.
Selain pertukaran spesimen, kajian dalam proyek ini juga akan mencakup tiga aspek penting, yaitu tata kelola (governance), regulasi (regulation), dan jaminan kualitas teknis (technical-QA). Dengan adanya kajian ini, diharapkan tercipta standar global yang dapat diikuti oleh biobank lain di seluruh dunia, sehingga pertukaran spesimen dan data dapat dilakukan dengan aman, efisien, dan sesuai dengan regulasi yang berlaku.
Partisipasi Biobank FK-KMK UGM dalam 10×10 Network ini menunjukkan komitmen Indonesia dalam memperkuat kerjasama internasional di bidang kesehatan, serta kesiapan negara ini untuk menjadi bagian dari solusi global dalam menghadapi ancaman kesehatan di masa depan.
Kata Kunci SDGs:
SDGs point 3, 4, 9, dan 17
Kontributor: F. Linda Tri Pramatasari