Yogyakarta, 23 Mei 2025 — Biobank Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) menerima kunjungan peserta pelatihan Good Clinical Laboratory Practice (GCLP) dalam rangka kegiatan observasi laboratorium. Kegiatan berlangsung pada hari Jumat, 23 Mei 2025 pukul 13.00–15.00 WIB bertempat di Biobank FKKMK UGM.
Kunjungan ini merupakan bagian dari pelatihan GCLP yang diselenggarakan oleh Pusat Kedokteran Tropis FKKMK UGM, sebagai upaya untuk memperkuat pemahaman peserta terhadap praktik laboratorium yang sesuai standar internasional dalam mendukung uji klinis dan penelitian berbasis biosampel.
Selama kunjungan, para peserta mendapatkan pemaparan terkait sistem manajemen sampel, prosedur pelacakan, penyimpanan biosampel bersuhu rendah, serta penerapan standar GCLP di lingkungan Biobank. Tim pendamping dari Biobank—yang terdiri dari teknisi laboratorium yang telah mengikuti pelatihan GCLP sebelumnya—menyampaikan alur kerja dan sistem dokumentasi yang digunakan untuk menjamin mutu dan keterlacakan sampel.
Kegiatan ini juga memberikan ruang diskusi interaktif antara peserta dan tim Biobank mengenai tantangan implementasi GCLP, peran teknologi informasi dalam manajemen laboratorium, serta integrasi aspek biosafety dan biosecurity.
Kunjungan ini tidak hanya memperkaya wawasan peserta, tetapi juga memperkuat kolaborasi antarunit di lingkungan FKKMK UGM dalam membangun sistem riset yang berkualitas. Selain itu, kegiatan ini sejalan dengan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya Tujuan 3 (Good Health and Well-being) dalam hal peningkatan kapasitas laboratorium pendukung kesehatan, dan Tujuan 4 (Quality Education) melalui pendidikan dan pelatihan tenaga profesional kesehatan berbasis praktik terbaik.
Kontributor: F. Linda Tri P
KonYogyakarta, 25 Juni 2025 — Biobank Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FKKMK UGM) menerima kunjungan studi tiru dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BB Labkesmas) Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung pada hari Rabu, 25 Juni 2025, di Gedung Radiopoetro Lantai 1 FKKMK UGM.
Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi personel Instalasi K3, Pengelolaan Limbah B3, dan Biorepositori BB Labkesmas Yogyakarta, khususnya dalam tata kelola biobank dan sistem penyimpanan biosampel. Upaya ini turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama Tujuan 3 (Good Health and Well-being) melalui penguatan sistem riset kesehatan, serta Tujuan 9 (Industry, Innovation, and Infrastructure) dengan pengembangan infrastruktur laboratorium yang andal dan berstandar tinggi.
Rombongan yang terdiri dari tujuh orang peserta diterima langsung oleh perwakilan tim Biobank FKKMK UGM. Dalam sambutan penerimaan, tim Biobank menyampaikan informasi mengenai struktur organisasi, alur kerja, serta sistem manajemen data dan penyimpanan biosampel yang diterapkan, termasuk pemanfaatan teknologi penyimpanan bersuhu rendah.
Selama sesi kunjungan, peserta juga mendapat kesempatan untuk melihat secara langsung fasilitas penyimpanan biosampel yang dikelola Biobank FKKMK UGM, termasuk sistem pelabelan, keamanan sampel, serta pemantauan suhu secara berkala yang diterapkan guna menjaga integritas biosampel.
Kegiatan ini diakhiri dengan diskusi interaktif antara peserta dan tim Biobank, membahas berbagai tantangan teknis dan administratif yang umum dihadapi dalam pengelolaan biobank. Kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat jejaring kerja sama antarinstansi dan mendorong pengembangan kapasitas biorepositori di lingkungan laboratorium kesehatan masyarakat.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Biobank FKKMK UGM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pencapaian SDGs melalui kolaborasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan ekosistem riset kesehatan di Indonesia.
Kontributor: F. Linda Tri P
Yogyakarta, 16 Juni 2025 — Sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas kelembagaan dan tata kelola biobank di Indonesia, Biobank FK-KMK UGM bersama Clinical Research Unit RSA UGM menyelenggarakan pertemuan virtual dengan Translational Health Science and Technology Institute (THSTI), India. Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan sistem biobank dan laboratorium riset klinik UGM, sekaligus menjajaki peluang kolaborasi pelatihan antarnegara.
Dalam forum diskusi, tim UGM menegaskan komitmen terhadap penguatan sistem kerja biobank yang terstruktur, terdokumentasi, dan berbasis praktik terbaik global, termasuk peningkatan mutu Quality Assurance (QA) dan Quality Control (QC) pada setiap proses pengelolaan biosampel. Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan terstandar menjadi prioritas penting dalam menjamin integritas biospesimen dan keandalan data riset.
Menanggapi paparan tersebut, tim THSTI menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif UGM. Kedua institusi sepakat menyusun program pelatihan intensif berdurasi empat hari untuk empat personel UGM, yang akan meliputi tiga modul utama:
Tata kelola biobank, etika, dan aspek administratif, sesuai standar internasional ISO 20387.
Penerapan QA/QC untuk menjamin integritas biosampel dan data.
Penggunaan sistem digital manajemen sampel dan data, mencakup integrasi LIMS (Laboratory Information Management System) dan ELN (Electronic Lab Notebook).
Kerja sama ini merupakan langkah awal menuju kemitraan strategis jangka panjang antara UGM dan THSTI, dengan harapan besar untuk memperkuat infrastruktur biobank nasional, memperluas jaringan riset global, serta mendorong harmonisasi sistem pengelolaan biosampel di kawasan Asia.
Inisiatif ini juga selaras dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui penguatan sistem pendukung riset kesehatan yang berbasis biosampel berkualitas.
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, dengan peningkatan kapasitas tenaga laboratorium melalui pelatihan internasional.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan integrasi teknologi informasi laboratorium canggih.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi global antarlembaga pendidikan dan riset.
Dengan kolaborasi ini, FK-KMK UGM berharap dapat mempercepat transformasi mutu laboratorium dan biobank, serta menjadi pusat unggulan biobank akademik yang mendorong inovasi riset kesehatan berstandar global.
Kontributor: F. Linda Tri P
Salatiga, 16 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat kapasitas pengelolaan biorepository yang etis, aman, dan berstandar global, Balai Besar Laboratorium Kesehatan Lingkungan (BBLKL) Salatiga menyelenggarakan kegiatan pendampingan teknis dengan menghadirkan tim dari Biobank FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam peningkatan mutu tata kelola fasilitas penyimpanan biosampel dan data, khususnya untuk koleksi vektor dan hewan pembawa penyakit yang menjadi andalan BBLKL—salah satu yang terbesar di Asia Tenggara.
Dalam sambutannya, Akhmad Saiku, S.KM, M.Sc.PH, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan infrastruktur pendukung sebagai bagian dari transformasi laboratorium kesehatan masyarakat (Labkesmas) menuju tier lima, serta upaya menjadikan BBLKL sebagai laboratorium rujukan nasional.
drh. Aryo Ardanto, Kepala Instalasi Biorepository BBLKL, menjelaskan bahwa saat ini fasilitas telah dilengkapi dengan cold chain storage, sistem Laboratory Information Management System (LIMS) internal, dan koleksi taksidermi referensi. Namun demikian, pihaknya menilai masih diperlukan penyempurnaan standar operasional prosedur (SOP) dan integrasi manajemen koleksi yang lebih sistematis dan etis.
Tim Biobank FK-KMK UGM yang dipimpin oleh jajaran teknis dan manajerial menyampaikan hasil observasi lapangan serta rangkaian saran strategis, di antaranya:
Penguatan infrastruktur dan keamanan fisik–digital, termasuk penerapan sistem monitoring suhu terintegrasi dan pelindung risiko kebocoran data.
Manajemen koleksi berbasis klasifikasi risiko dan spesies, guna meningkatkan efisiensi dan keterlacakan.
Perencanaan jangka menengah, meliputi roadmap pengembangan kapasitas SDM, standarisasi dokumentasi etik, dan digitalisasi pengelolaan.
Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaborasi lintas institusi untuk membangun sistem biorepository nasional yang dapat menunjang riset, pengambilan kebijakan, serta sistem kewaspadaan dini terhadap penyakit berbasis vektor dan zoonosis.
Lebih luas lagi, inisiatif ini mendukung pencapaian berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui pemantauan penyakit berbasis data koleksi biologis dan hewan vektor.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan penguatan laboratorium dan sistem informasi modern.
SDG 13 – Penanganan Perubahan Iklim, mengingat banyaknya vektor penyakit yang berkaitan langsung dengan perubahan iklim dan lingkungan.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, lewat kolaborasi antara institusi akademik dan pemerintah untuk membangun sistem data dan biorepository nasional yang kokoh dan berkelanjutan.
Dengan dukungan teknis dari Biobank FK-KMK UGM, diharapkan BBLKL Salatiga dapat menjadi salah satu pionir dalam pengembangan biorepository sektor kesehatan lingkungan di Indonesia, sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam jejaring regional pengendalian penyakit menular dan berbasis lingkungan.
Kontributor: F. Linda Tri P
Jakarta, 11–13 Juni 2025 — Dalam upaya memperkuat ekosistem biobank nasional yang berstandar internasional dan berlandaskan etika, Jajah Fachiroh, S.P., M.Si., Ph.D., dan dr. Wika Hartanti, M.I.H., menjadi narasumber utama pada “Workshop Biobank: Etik, Consenting, dan Pengenalan Program General Population” yang diselenggarakan oleh Balai Besar Biomedis dan Genomika Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI, di Swiss-Belinn Kemayoran, Jakarta.
Workshop yang berlangsung selama tiga hari ini merupakan langkah strategis dalam menyongsong pelaksanaan Program General Population—sebuah inisiatif nasional dalam pengumpulan biosampel berskala besar untuk riset kesehatan populasi. Kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kapasitas pengelolaan biobank, khususnya dalam aspek etika, persetujuan informasi (informed consent), dan pengenalan terhadap standar internasional ISO 20387.
Pada hari pertama, Dr. Jajah Fachiroh membawakan materi mengenai pentingnya penerapan ISO 20387 sebagai acuan kualitas dalam pendirian dan pengelolaan biobank. Standar ini memastikan bahwa pengumpulan, penyimpanan, dan distribusi sampel biologis dilakukan secara terstruktur, terdokumentasi, dan dapat ditelusuri. Dr. Wika Hartanti, di sisi lain, menyoroti pentingnya aspek etik dan prinsip keadilan dalam biobanking, termasuk perlindungan hak partisipan, jaminan kerahasiaan data, dan urgensi membangun kepercayaan masyarakat.
Hari kedua difokuskan pada sesi praktik dan diskusi mendalam, meliputi studi kasus etik, penyusunan naskah informed consent, serta simulasi proses role play consenting. Keduanya turut memandu peserta dalam menganalisis dilema etik dan mengembangkan pendekatan komunikasi yang partisipatif dan sensitif terhadap konteks budaya Indonesia.
Kegiatan ini tidak hanya memperkuat kesiapan teknis dan etik para pelaksana biobank di Indonesia, tetapi juga mempertegas komitmen bersama dalam membangun infrastruktur riset kesehatan berbasis populasi yang berkeadilan, berkelanjutan, dan selaras dengan prinsip global.
Partisipasi aktif Jajah Fachiroh dan dr. Wika Hartanti dalam forum ini turut mendukung beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui dukungan terhadap riset kesehatan berbasis data dan sampel yang berkualitas dan beretika.
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan pelatihan berbasis standar global kepada tenaga profesional kesehatan.
SDG 16 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan
Melalui workshop ini, Biobank FK-KMK UGM kembali menegaskan perannya sebagai institusi rujukan dalam pengembangan biobank di Indonesia, serta menjadi mitra aktif dalam transformasi riset kesehatan nasional yang beretika dan berdaya saing global.
Kontributor: F. Linda Tri P
Yogyakarta, 5 Juni 2025 — Sebagai bagian dari komitmen untuk terus berinovasi dalam pengelolaan biobank yang aman, transparan, dan berbasis teknologi mutakhir, Jajah Fachiroh, S.P., M.Si., Ph.D., selaku Ketua Tim Pengelola Biobank FK-KMK UGM, mengikuti presentasi daring yang diselenggarakan oleh AminoChain.io—sebuah platform global berbasis blockchain untuk pengelolaan biospesimen.
AminoChain.io memperkenalkan sejumlah fitur revolusioner yang ditujukan untuk menjawab tantangan tata kelola biosampel di era digital. Salah satunya adalah Specimen Center, sebuah real-time marketplace untuk pencarian dan distribusi sampel biologis yang memungkinkan efisiensi kolaborasi riset lintas negara. Fitur lainnya termasuk penerapan Non-Fungible Token (NFT) dan smart contract, yang tidak hanya menjamin keterlacakan penggunaan sampel, tetapi juga melindungi hak donor serta memastikan penggunaan biospesimen secara etis dan transparan.
Teknologi ini menandai era baru dalam sistem manajemen biobank—yang tidak hanya mengandalkan sistem lokal tertutup, tetapi mulai mengarah pada sistem terdesentralisasi global yang tetap menjunjung tinggi prinsip akuntabilitas, privasi, dan partisipasi donor.
Keterlibatan FK-KMK UGM dalam sesi ini mencerminkan semangat transformasi digital dan kesiapan institusi untuk menjajaki kemitraan strategis internasional di bidang biobank. Hal ini sejalan dengan visi penguatan sistem biobank nasional yang adaptif, berbasis data, dan siap bersaing dalam lanskap riset kesehatan global.
Lebih jauh, langkah ini juga mendukung pencapaian beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan mendukung inovasi berbasis data dan biospesimen untuk mempercepat riset serta layanan kesehatan yang presisi.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui eksplorasi teknologi blockchain sebagai infrastruktur digital masa depan dalam riset biomolekuler.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kerja sama lintas negara dan sektor dalam pengembangan ekosistem digital biobank yang inklusif dan bertanggung jawab.
Dengan menjajaki inovasi seperti AminoChain.io, FK-KMK UGM tidak hanya memantapkan posisinya dalam peta biobank nasional, tetapi juga turut menyuarakan perlunya reformasi sistem biobank global yang berbasis teknologi, etika, dan kolaborasi.
Kontributor: F. Linda Tri P
Dalam upaya memperkuat koneksi antara teori dan praktik nyata di dunia riset biomedis, Dr. Jajah Fachiroh, S.P., M.Si., Ph.D., Ketua Tim Pengelola Biobank FK-KMK UGM, memberikan kuliah khusus tentang biobank kepada mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Biomedik (MIB) FK-KMK UGM. Uniknya, sesi perkuliahan ini dilaksanakan langsung di dalam fasilitas Biobank FK-KMK UGM, membuka ruang bagi mahasiswa untuk merasakan langsung suasana dan proses kerja di lingkungan laboratorium biobank berstandar internasional.
Meski hanya diikuti oleh satu mahasiswa, sesi ini berlangsung secara intensif dan interaktif, menekankan pentingnya pendekatan experiential learning dalam pendidikan tinggi. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman mendalam tentang fungsi dan prinsip biobank, sistem manajemen sampel biologis, hingga peran strategis biobank dalam mendukung riset penyakit tidak menular, penyakit molekuler, dan studi genetika populasi. Tak hanya teori, mahasiswa juga diajak untuk mengenal lebih dekat sistem informasi SIMBIOX, alur pengelolaan biosampel, serta etika dan regulasi yang mengatur praktik biobanking.
Perkuliahan ini menjadi refleksi nyata dari komitmen FK-KMK UGM dalam memaksimalkan pemanfaatan fasilitas strategis kampus sebagai bagian integral dari kurikulum. Selain memberikan pembelajaran kontekstual dan bermakna, pendekatan ini turut mempersiapkan lulusan yang tidak hanya memahami aspek teoritis, tetapi juga menguasai praktik terkini yang sesuai dengan dinamika global dalam bidang biomedis.
Inisiatif ini juga mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), seperti:
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, dengan menghadirkan pengalaman belajar yang personal, praktikal, dan berbasis fasilitas riil.
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, melalui penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dalam riset kesehatan dan pengelolaan biosampel.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan pemanfaatan teknologi informasi dan infrastruktur biobank untuk pendidikan dan penelitian.
Dengan menjadikan Biobank FK-KMK UGM sebagai ruang belajar langsung, program ini membuka jalan bagi penguatan kapasitas akademik yang aplikatif dan relevan dengan kebutuhan riset masa depan. FK-KMK UGM terus berkomitmen menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik, sekaligus membina talenta muda yang siap berkontribusi dalam dunia riset biomedis secara lokal maupun global.
Kontributor: F. Linda Tri P
Biobank FK-KMK UGM kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung sistem kesehatan nasional melalui partisipasinya dalam Workshop Koordinasi Perencanaan Pemanfaatan Whole Genome Sequencing (WGS) untuk Resistensi Antimikroba (AMR) Bakteri bagi Sektor Kesehatan Manusia. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan, Kementerian Kesehatan RI, bekerja sama dengan DAI–The Fleming Fund Country Grant to Indonesia (FFCGI).
Dalam acara yang menghadirkan pemangku kepentingan dari sektor kesehatan nasional dan mitra internasional, termasuk dari Liverpool School of Tropical Medicine, UK, dr. Junaedy Yunus, M.Sc., Ph.D.—Ketua Operasional Biobank FK-KMK UGM—menjadi salah satu narasumber utama dengan paparan berjudul “Penyampaian Biobank di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta”.
Dalam sesi tersebut, dr. Junaedy memaparkan peran strategis Biobank dalam mengelola biosampel berkualitas tinggi untuk mendukung riset berbasis genomik, khususnya dalam konteks resistensi antimikroba. Beliau menyoroti pentingnya sistem penyimpanan jangka panjang yang terdokumentasi dan terstandar, guna memastikan keberlanjutan data biologis yang diperlukan untuk pemetaan genom bakteri secara akurat dan berulang.
Partisipasi aktif Biobank FK-KMK UGM dalam forum ini merupakan langkah nyata dalam:
Mengintegrasikan biobank dengan inisiatif nasional pengendalian AMR, termasuk dalam sistem pelaporan laboratorium rujukan dan kebijakan berbasis bukti.
Mendorong kolaborasi antar-laboratorium dan institusi kesehatan, baik di tingkat nasional maupun internasional, guna mempercepat adopsi teknologi WGS sebagai alat deteksi dini dan pengendalian AMR.
Memperkuat infrastruktur penelitian biomolekuler yang berbasis data, aman, dan tersistem.
Kegiatan ini juga berkontribusi langsung pada beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs):
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan memperkuat sistem deteksi dan pengendalian resistensi antimikroba berbasis genomik.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui pemanfaatan teknologi WGS dan biobank dalam pengembangan riset kesehatan berbasis teknologi tinggi.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, lewat kolaborasi multipihak lintas sektor dan negara dalam penanggulangan isu kesehatan global.
Dengan berpartisipasi dalam forum nasional ini, Biobank FK-KMK UGM mempertegas peranannya sebagai simpul penting dalam ekosistem riset kesehatan yang berbasis data, terstandar, dan kolaboratif, demi mendukung pembangunan sistem kesehatan Indonesia yang tangguh, adaptif, dan berbasis sains.
Kontributor: F. Linda Tri P
Bangkok, 27–28 Mei 2025 — Dr. Jajah Fachiroh, S.P., M.Si., Ph.D., mewakili Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam lokakarya tingkat tinggi bertajuk “Advancing Solutions for Effective, Ethical, and Equitable Data Sharing”, yang diselenggarakan oleh Southeast Asia Bioethics Network bekerja sama dengan Mahidol Oxford Tropical Medicine Research Unit (MORU). Kegiatan ini mempertemukan peneliti, pengambil kebijakan, dan praktisi dari seluruh Asia Tenggara dalam upaya memperkuat kerangka kerja berbagi data yang bertanggung jawab dalam riset kesehatan.
Selama dua hari sesi intensif, Dr. Jajah Fachiroh—yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Pengelola Biobank FK-KMK UGM—berpartisipasi aktif dalam diskusi panel dan sesi interaktif yang membahas tata kelola data, pembangunan infrastruktur data yang tepercaya, pengelolaan akses data yang adil, serta pentingnya transparansi dan keterlibatan komunitas dalam seluruh proses pengambilan keputusan berbasis data. Topik seperti manfaat bersama dari data riset dan pentingnya membangun kepercayaan antarlembaga menjadi sorotan utama dalam pembahasan.
Kehadiran Dr. Jajah menandai langkah strategis UGM, khususnya FK-KMK, dalam memperkuat kapasitas nasional di bidang pengelolaan data biobank yang etis dan kolaboratif, sejalan dengan prinsip FAIR (Findable, Accessible, Interoperable, Reusable) serta prinsip keadilan dan kedaulatan data.
Partisipasi ini juga merefleksikan dukungan nyata UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), di antaranya:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan mendorong riset kesehatan berbasis data yang inklusif dan bertanggung jawab.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, melalui penguatan sistem digitalisasi biobank dan pengelolaan data berbasis prinsip global.
SDG 16 – Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, dengan membangun tata kelola data yang transparan, adil, dan menghargai hak individu serta komunitas.
SDG 17 – Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, melalui kolaborasi regional yang memperkuat integrasi ilmu pengetahuan dan kebijakan data lintas negara.
Dengan mengadopsi prinsip-prinsip dan pembelajaran dari forum ini, FK-KMK UGM berharap dapat terus mengembangkan sistem manajemen data dan digitalisasi biobank yang tidak hanya andal secara teknis, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etik, keadilan, dan kolaborasi regional dalam riset kesehatan masa depan.
Kontributor: F. Linda Tri P
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pelatihan Good Clinical Laboratory Practice (GCLP) yang diselenggarakan oleh Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM), para peserta pelatihan mengikuti sesi praktik audit ketertelusuran sampel melalui kunjungan laboratorium ke Biobank FK-KMK UGM pada 23 Mei 2025.
Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta dalam memahami prinsip traceability atau ketertelusuran sampel, yang merupakan salah satu elemen krusial dalam sistem manajemen mutu laboratorium berbasis GCLP. Peserta mengikuti alur secara menyeluruh mulai dari penerimaan biosampel, pencatatan, pelabelan, penyimpanan dalam fasilitas berstandar tinggi, hingga prosedur pemusnahan akhir sampel.
Sesi audit lapangan ini difasilitasi oleh tim teknis Biobank FK-KMK UGM yang telah tersertifikasi dan berpengalaman dalam pengelolaan laboratorium biobank berstandar internasional. Selain simulasi audit dokumen dan proses, peserta juga diperkenalkan dengan Sistem Informasi Manajemen Biosampel (SIMBIOX), platform digital yang dikembangkan secara internal untuk menjamin akurasi data, keamanan informasi, dan integritas biosampel.
Melalui pelatihan ini, peserta tidak hanya memahami standar prosedural GCLP, tetapi juga menyadari pentingnya keterlacakan biosampel sebagai fondasi dalam menjamin validitas hasil penelitian dan akuntabilitas ilmiah.
Inisiatif ini turut mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), antara lain:
SDG 3 – Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dengan meningkatkan kapasitas tenaga laboratorium dalam mendukung riset kesehatan yang berkualitas.
SDG 4 – Pendidikan Berkualitas, melalui pelatihan berbasis praktik dan pemanfaatan teknologi informasi laboratorium.
SDG 9 – Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dengan penguatan sistem manajemen mutu dan digitalisasi proses laboratorium.
Dengan berjalannya pelatihan ini, FK-KMK UGM terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung riset kesehatan yang beretika, terpercaya, dan berstandar global, sekaligus membangun ekosistem laboratorium akademik yang profesional dan berkelanjutan.
Kontributor: F. Linda Tri P
Gedung Radioputro Lantai 1 Sayap Barat
Jl. Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Indonesia
biobank.fkkmk@ugm.ac.id
© 2025 – BIOBANK FK-KMK UGM